Sabtu, 19 Juni 2010

RUPTUR UTERI

Definisi
Robekan atau diskontinuitas dinding rahim akibat dilampauinya daya regang miometrium.
Separasi komplit dinding uterus pada kehamilan dengan atau tanpa ekspulsi janin yang membahayakan ibu dan janin.


Epidemiologi
Insiden 0.7% dalam persalinan


Etiologi
1. Disproporsi janin dan panggul
2. Partus macet
3. Traumatic


Faktor risiko
1. riwayat pembedahan uterus
2. hiperstimulasi uterus
3. multiparitas versi internal atau ekstraksi
4. persalinan operatif
5. CPD
6. pemakai kokain


Klasifikasi
1. Inkomplit, tidak termasuk peritoneum
2. Komplit, termasuk peritoneum visceral
3. Dehisens, terpisahnya skar pada segmen bawah uterus tidak mencapai serosa dan jarang menimbulkan perdarahan banyak.


Manifestasi klinik

Pada uterus normal Pada uterus bekas SC
Penyebab utama: partus macet Terjadi sebelum/pada fase laten.
Insisi transversal SBR terjadi saat fase aktif atau kala II
Didahului lingkaran kontriksi (bandl’s ring) sampai umbilicus
Nyeri hebat perut bawah
Hilang kontraksi
Bentuk normal uterus gravidus
Perdarahan pervaginam
syok
Nyeri khas
sulit dikenali pada rupture inkomplet
perdarahan >>
janin bradikardi


Diagnosis
1. Anamnesis
a. keluhanan nyeri hebat perut bawah (nyeri abdomen akut), syok, perdarahan pervaginam
b. riwayat trauma
c. riwayat operasi uterus
2. Pemeriksaan fisik
a. Identifikasi faktor risiko, parut operasi, multiparitas, stimulasi uterus, persalinan operatif, CPD
b. Hipoksia atau gawat janin, perdarahan vaginal, nyeri abdominal dan perubahan kontraktilitas uterus
c. Eksplorasi uterus
3. Pemeriksaan penunjang
a. Lab: factor pembekuan
b. Kultur bakteriologi


Penatalaksanaan
1. Atasi syok dengan resusitasi cairan isotonis (ringer laktat atau garam fisiologis) 500 ml dalam 15-20 menit dan darah
2. Laparatomi untuk melahirkan anak dan plasenta
3. Reparasi uterus:
a. Wanita muda masih mengharapkan fungsi reproduksinya
b. Kondisi klinis stabil
c. Ruptur yang tidak komplikasi
d. Rekurensi 4-10%, disarankan seksio sesaria elektif pada kehamilan 36 minggu atau mauritas paru janin telah terbukti.
4. Histerektomi:
a. Fungsi reproduksi tidak diharapkan
b. Kondisi buruk yang membahayakan ibu
c. luka nekrosis luas
5. bilasan peritoneal dan pasang drain dari kavum abdomen
6. antibiotic spectrum luas
7. serum antitetanus 1500 IU/IM dan TT 0,5 ml IM


Prognosis
Bervariasi, tergantung kondisi klinis ibu dan banyaknya perdarahan


Komplikasi
1. Infeksi
2. Rupture ulangan
3. Syok
4. Kematian bayi
5. Kematian ibu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar