Sabtu, 19 Juni 2010

PROLAPSE UTERUS

DEFINISI
Turunnya organ genitalia dar posisinya yang normal bahkan dapat keluar dari liang vagina


PREVALENSI
50%wanita yang telah melahirkan akan mengalami prolapsus alat genitalia mulai dari derajat ringan sampai berat.
Prolapsus uteri akan meningkat jumlahnya karena uasia harapan hidup wanita juga meningkat.


KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi dan anatomi dan tingkaat prolasusnya atau letaknya dari introitus vagina:
1. Derajat I
Bila uterus yang turun masih diatas intoitus vagina (dalam vagina)
2. Derajat II
Bila uterus yang turun telah mencapai intoitus vagina
3. Derajat III
Bila uterus yang turun telah keluar intoitus vagina





ETIOLOGI
Kelemahan otot dasar panggul


FAKTOR PREDISPOSISI
1. Paritas
2. Trauma persalinan
3. Usia
4. Hormonal
5. Keadaan yang dapat menimbulkan peningkatan tekanan intraabdominal
6. Kelainan bawaan
7. Ras


DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Cari faktor predisposisi:
Trauma persalinan, penyakit paru, obstruktif menahun, perokok, batuk kronik, obesitas

Tanda dan gejala:
a. Rasa ada benda yang menonjol/mengganjal vagina
b. Teraba ada yang keluar/menonjol di vagina
c. Rasa sakit/nyeri pinggang dan berkurang/hilang bila berbaring
d. Perasaan sering berkemih dan sedikit-sedikit
e. Perasaan kandung kemih tidak dapat dikosongkan secara puas
f. Tidak dapat menahan kencing bila batuk atau mengejan
g. Gangguan defekasi
h. Perasaan penuh di vagina/berat di ronggan panggul
i. Kesulitan untukberjalan
j. Kesulitan koitus

2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Vital sign

3. Pemeriksaan ginekologi
a. Nilai derajat prolapsus
b. Adakah sistokel/rektokel
c. Nilai keadaan serviks , ada lesi atau tidak
d. Ukur panjang serviks dengan sondase
4. Pemeriksaan penunjang
a. Lab lengkap
b. Radiologis
c. Pap smear/biopsy lesi serviks (erosi porsio, suspek keganasan)
d. IVP bila prolapsus uteri yang besar


PENATALAKSANAAN
1. Konservatif
Penderita asimtomatik dengan prolapsus alat genital derajat I dan II:
a. Latihan kegel
b. Mengobati penyakit batuk kronik
c. Mengurangi BB
d. Mengurangi keadaan yang menimbulkan peningkatan tekanan intraabdominal
2. Penggunaan pessarium
a. Penderita menolak pembedahan
b. Terdapat kontraindikasi bedah
3. Beri estrogen topical pada penderita pascamenopause
4. Operatif
a. Masa reproduksi
Bila uterus ingin dipertahankan:
• Ventro suspense
• Amputasi serviks (bila ada elongation serviks)
b. Pasca menopause
i. Seksual aktif
• Ventro fiksasi dengan mesh
• Vaginal histerektomi dengan menggantung puncak vagina
ii. Seksual tidak aktif
• Vaginal histerektomi dengan kolpokleisis
c. Bila terdapat sistokel
Kolporafi anterior dan dipergunakan Mesh
Bila ada sistokel derajat III
d. Bila terdapat rektokel
Kolporafi posterior, bila terdapat rektokel derajat III
Dilakukan kolporafi
e. Prolapsus uteri derajat III yang lama :
TVH + KA + KPR



KONTRAINDIKASI operasi histerektomi vaginal :
1. kondisi umum jelek :
a. Usia lanjut sekali
b. diabetes Melitus berat
c. penyakit jantung berat
2. pasien menolak operasi
3. mobilitas Uterus terbatas


PROGNOSIS
Rekurensi : < 1 %


KOMPLIKASI
1. Fistula ( jarang)
2. Perdarahan
3. Trauma ureter/vesiko urinaria
4. Retensio urin/gangguan berkemih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar